Sekelumit Cerita Para Penghafal Pasal-Pasal

Sekelumit Cerita Para Penghafal Pasal-Pasal 
(4 pilar kehidupan berbangsa bernegara)



Dari organisasi ini, cerita dimulai.
Banyak cerita tentang orang-orang hebat yang kuat menghafal hingga berlembar-lembar buku (wow, apa gak muntah tuh ) bahkan beberapa buku harus dipahami betul-betul isi didalamnya. Orang-orang yang bisa berlembur-lembur untuk membaca buku per bukunya. (Kerja lembur bagai quda wkwk )

Tak semua orang bisa merasakan di posisi tersebut. Hanya orang-orang yang kuat iman dan mental yang bisa melakukannya (ahh kagak usah lebay). Tapi memang seperti itu kenyataannya, banyak sekali orang yang mundur sebelum berperang. Mereka adalah orang-orang yang tak ada nyali dan malah meremehkan diri padahal diri mereka berpotensi. Intinya, di organisasi ini prinsip nya adalah “ yang kuat yang bertahan “ (haha bener kagak tuh, benerin aja dah).

Sepuluh orang berkumpul dengan berbagai karakter yang berbeda namun dengan tujuan bersama untuk menggapai asa sesuai dengan prinsip semboyan bhinneka tunggal Ika (eeeaaakk). Jangan salah! Kita adalah orang-orang kece yang cinta negeri, cinta NKRI dan mencintai dirimu karena ilahi . 

Cerita bermula saat ku pertama mengenal dan bertemu kesembilanan. Pandangan pertama, cukup mengesankan dan meyakinkan. Wajah-wajah pintar sok imut seakan benar-benar terpancar. Hingga seiring waktu berlalu, sering bertemu dan berlatih bersama sudah terlihat bagaimana kebhinekaan karakter itu terjadi. Ada wajah yang pendiam cenderung nurut tapi seakan banyak beban, ada wajah serius tapi lucu, ada wajah yang selalu jadi bahan julid, ada wajah yang jaim dan malu-malu, ada wajah yang ketawa mulu tanpa ada yang lucu, ada wajah yang halu, ada wajah yang kelaparan, ada wajah yang selalu ngantuk saat mendengarkan penjelasan dari pembina dan tak ketinggalan ada wajah-wajah alay yang tak ketinggalan dengan sejuta fotonya (wkwkwk peace). Semua wajah-wajah itu terus menghiasi hari-hari hingga menjadi alumni.

Kita adalah keluarga. Seakan tak ada batasan kita dalam mengekspresikan sesuatu yang kita rasakan dan kita lihat. Kekonyolan, kegilaan seakan menjadi obat disaat kita bosan. Ngakak tanpa jaim, buang gas pun seakan lebih nikmat terasa tak peduli baunya memenuhi ruangan yang terpenting bisa melepas beban kepenatan. 
Hari demi hari seakan terlewatkan seakan mulai tumbuh benih-benih cinta diantara kita (cieee siapa tuh? ). Cinta lokasi pun seakan tak terbendungkan walaupun terkadang banyak yang tiba-tiba jadi Mak comblang untuk melemparkan kejulidan dan ada sasaran yang menjadi korban  dan semua itu hanya sekedar bercandaan.

Perjuangan telah terlewati dengan segala lika-liku dilalui bersama. Walau terkadang apa yang menjadi harapan tidak menjadi kenyataan. Saat perjuangan dibalas dengan kekalahan. Dan yang tersisa hanya tetesan demi tetesan air mata berlinang tanda penyesalan yang tak diharapkan.

Namun, dari sini kita belajar arti pengorbanan, arti perjuangan, arti kekeluargaan, arti persahabatan dan arti kehidupan. Kita bersatu dengan segala keegoan, kita berjuang dengan segala kepayahan dan semua suka duka seakan selalu menjadi memoar disaat kita tak lagi bersama. Tapi tenang, because we are the one and only, raga seakan terpisah tapi yakin hati ini akan selalu menyatu terikat oleh sebuah memori dan ikatan silaturahmi yang membuat kita satu. Satu rasa, Satu asa, Satu jua. I'm so proud to be part of 4 pilar's family's.

Generasi Muda Harapan Bangsa
Bersatu, Cerdas dan Optimis




Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cinta Sejati Takkan Pernah Mati

Catatan kecil dari hati sanubari seorang hamba dalam menemukan cinta yang sejati dari Sang Ilahi

Gempa Nestapa di Bumi Nusantara